Bertemu Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam mimpi dan Alam Sadar.
Kajian Islami۔Beredar kabar jika Ada seseorang yang Mengaku, bisa bertemu Dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW.Apakah Orang bisa bertemu dengan Rasulallah Nabi Muhammad SAW ?
di mana kita ketahui Zaman kenabian hingga sekarang sudah berabad - abad rentang waktunya.
Apakah Orang di zaman sekarang bisa bertemu Nabi SAW dalam Alam mimpi bahkan di alam sadar ?
Bisa bertemu dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam Mimpi adalah suatu Anugrah yang luar biasa apalagi berjumpa di Alam Sadar.
Kita mulai dari melihat pendapat para Ulama pendahulu.
Para ulama tasawuf meyakini bahwa ruh Rasulullah hadir pada saat syair Ya Nabi Salam alaika dibacakan.
Keyakinan tersebut didasarkan dari hadits Rasulullah, yang dinukil oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah di dalam kitab Ar-Ruh ;
ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠﻢٍ ﻳُﺴَﻠِّﻢُ ﻋَﻠَﻲَّ ﺍِﻻَّ ﺭَﺩَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺭُﻭْﺣِﻲ ﻟِﺄَﺭُﺩَّ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡَ
Artinya:
Tidaklah seorang muslim yang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah kirim ruhku kepadanya untuk menjawab salam.
Tidak sedikit pula kesaksian dari para Ulama yang telah mencapai derajat makrifat kepada Allah yang mengaku melihat dan bertemu Rasulullah, dalam keadaan terjaga.
Beliau - beliau Adalah;
Imam Abu Hasan al-Syadzili, Sidi Abbas al-Mursy, Syaikh Syarafuddin al-Busyiri, dan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, rahimahumullahu ta’ala .
Syaikh Syarifuddin al-Busyiri mengaku beliau mengalami kesembuhan dari kebutaan setelah wajahnya diusap Rasulullah dengan burdah (jubah)-nya yang penuh berkah.
Namun, Kehadiran Rasulullah pada setiap majelis maulid, bukan berarti setiap majelis maulid bisa dihadiri oleh Ruh Baginda Nabi Muhammad SAW.
Bertemu Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salam di Alam mimpi dan Alam sadar.
Imam Jaluluddin as-Suyuthi, pengarang kitab tafsir al-Jalalain
beliau mengaku melihat Rasulullah SAW tidak hanya dalam mimpi tetapi juga dalam kondisi sadar.
Pertemuannya dengan Rasulullah di dunia nyata (di luar tidur) terhitung lebih dari 70 kali.
Rentang waktu yang mencapai 14 abad lamanya dengan Rasulullah.
Bagi sebagian besar umatnya, adalah hijab terwujudnya pertemuan dengan Sang Rasul junjungan adalah sebuah karunia yang teramat mulia.
Ada sebuah Kitab yang menerangkan tentang kiat Agar bisa bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW.
Dalam kitab yang berjudul "Alladzina Ra’au Rasulullah wa Kallamuhu"
memberikan beberapa kiat mewujudkan mimpi bertemu Rasulullah SAW, bahkan juga bertatap muka dengan Rasul dalam kondisi sadar.
Berikut kiat Agar bisa bertemu Nabi Muhammad SAW :
Barang siapa yang ingin bertemu Rasulullah dalam mimpi hendaknya melakukan beberapa Amalan berikut ;
1. Mandi pada malam Jumat pertama disetiap awal bulan, kemudian shalat sunat 12 rakaat.
Pada tiap rakaat membaca surah al-Fatihah dan surah al-Muzammil. Kemudian setelah salam, membaca shalawat sebanyak 1.000 kali.
2. Shalat sunah 12 rokaat ,Membaca surah al-Ikhlas 1.000 kali tiap malam, membaca shalawat sebanyak mungkin, membaca 14 ayat pertama surah Thaha tiap hari sebanyak 40 kali.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ طه
3. Shalat sunah pada malam jumat 12 rokaat ,kemudian membaca surat Quraisy dan surat Al- Kautsar sebanyak 1.000 kali.
Tips dan Doa Agar dapat meraih khusyu' dalam Shalat.
Bukan perkara yang mudah menjalankan Amalan - amalan diatas, kecuali bagi Orang yang Taraf keimananya mencapai darajat yang tinggi, seperti para wali Allah.
Ada beberapa orang yang mengaku bertemu dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Namun kita tidak mengetahui kebenaranya, bisa saja orang itu berdusta terkait mimpinya, hanya agar bisa lebih mendongkrak kepopuleranya di mata masyarakat.
Dari kejadian yang demikian tadi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman keras bagi orang yang mengaku bermimpi sesuatu secara dusta, yang tidak pernah mengalaminya.
Nabi bersabda;
ﺇِﻥَّ ﻣِﻦْ ﺃَﻓْﺮَﻯ ﺍﻟﻔِﺮَﻯ ﺃَﻥْ ﻳُﺮِﻱَ ﻋَﻴْﻨَﻴْﻪِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﺗَﺮَ
Artinya:
Sungguh termasuk kedustaan yang paling besar adalah menceritakan mimpi yang tidak pernah dia alami."(HR. Bukhari dan Ahmad ).
Dalam riwayat lain, dari Ibnu Abbas
Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;
ﻣَﻦْ ﺗَﺤَﻠَّﻢَ ﺑِﺤُﻠْﻢٍ ﻟَﻢْ ﻳَﺮَﻩُ ﻛُﻠِّﻒَ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﻘِﺪَ ﺑَﻴْﻦَ ﺷَﻌِﻴﺮَﺗَﻴْﻦِ، ﻭَﻟَﻦْ ﻳَﻔْﻌَﻞَ
Artinya:
Siapa yang mengaku bermimpi, padahal dia tidak mengalaminya, maka kelak di hari kiamat dia akan dibebani perintah untuk mengikat 2 biji gandum, dan tidak mungkin bisa melakukannya. (HR. Bukhari).
Namun Seseorang mungkin saja bisa bermimpi bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,para Ulama terdahulu juga sudah menyampaikan kiat agar bisa bertemu Nabi SAW.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﺣَﻘًّﺎ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻤَﺜَّﻞُ ﻓِﻲ ﺻُﻮﺭَﺗِﻲ ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺬَﺏَ ﻋَﻠَﻲَّ ﻣُﺘَﻌَﻤِّﺪًﺍ ﻓَﻠْﻴَﺘَﺒَﻮَّﺃْ ﻣَﻘْﻌَﺪَﻩُ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku secara benar.
Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai bentukku.
Barangsiapa yang berdusta atas diriku secara sengaja maka hendaknya dia mengambil tempat duduk dalam neraka.(HR. Bukhari).
Lalu apakah Orang Bisa berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam alam sadar?
Dilansir dari unggahan youtube Ningsih Tinampih.
jika beliau Ibu Ningsih Mengaku mampu Mendatangkan dan bertemu dengan para Maliakat dan Nabi Muhammad SAW.
Hal itu menjadi banyak perdebatan dan perbincangan dikalangan masyarakat dan menjadi pro kontra tentang pengakuan Ningsih Tinampih Tersebut.
Hingga banyak pertanyaan yang terlontar ,Apakah benar seseorang di zaman sekarang ada yang bisa bertemu dengan Baginda Nabi Muhammad SAW.?
Jika melihat beberapa komentar dari para Ustadz di berbagai media, Ibu Ningsih Bukanlah Orang yang pertama mengaku bertemu dengan Rasululah .
Sebelumnya ada Ustadz Yusuf Mansur ,yang juga mengaku berjumpa Nabi Muhammad SAW.
Untuk menjawab pertanyaan Apakah Manusi sekarang masih bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Hal itu bisa saja terjadi jika memang Allah SWT menghendaki dan Ibu Ningsih Tinampih Mungkin memang Manusia pilihan yang sangat beruntung.
Mari kita simak penjelasan dari kitab fathul bari karya Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar dan as-Sakhawi;
ﺃﻥ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺟﻤﺮﺓ ﻧﻘﻞ ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﺼﻮﻓﺔ ﺃﻧﻬﻢ ﺭﺃﻭﺍ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ﺛﻢ ﺭﺃﻭﻩ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻘﻈﺔ.
ﻭﻫﺬﺍ ﻣﺸﻜﻞ ﺟﺪًﺍ ﻭﻟﻮ ﺣُﻤِﻞ ﻋﻠﻰ ﻇﺎﻫﺮﻩ ﻟﻜﺎﻥ ﻫﺆﻻﺀ ﺻﺤﺎﺑﺔ ﻭﻷﻣﻜﻦ ﺑﻘﺎﺀ ﺍﻟﺼﺤﺒﺔ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻭﻳﻌﻜﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﺟﻤﻌًﺎ ﺟﻤًﺎ ﺭﺃﻭﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ ، ﺛﻢ ﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻧﻪ ﺭﺁﻩ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻘﻈﺔ
Bahwa Ibnu Abi Hamzah pernah menyebutkan dari beberapa orang sufi bahwa mereka melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi , kemudian setelah itu mereka melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kondisi sadar .Yakni;
"barangsiapa melihatnya di alam tidur, maka ia pasti akan melihatnya di alam sadar dengan kedua mata kepalanya" ( Ada juga yang menafsirkan dengan mata hatinya).
jika hadis itu dipahami sebagaimana dzahirnya (bahwa orang bisa bertemu Nabi Shalallahu 'alihi wasalam di luar mimpi) tentu mereka semua menjadi sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan mungkin saja masa sahabat itu terus berlangsung sampai hari kiamat. (Kitab Fathul Bari).
Dari penjelasa Para Ulama diatas bisa ditarik kesimpulan jika Seseorang bisa berjumpa Rasulullah melawati alam mimpi maupun alam sadar.
Namun semua bisa terjadi tentunya atas kehendak Allah SWT.
karena Orang yang bisa bertemu dengan Nabi SAW Dialah Sahabat Nabi.
Dan definisi dari sahabat adalah orang yang bertemu Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kondisi beriman kepada beliau dan mati sebagai muslim.
Sedang masa sahabat Nabi tidak kita ketahui ,bisa saja masa itu tetap berlangsung hingga ahir dunia.
Baca juga :Keutamaan serta fadilah membaca shalawat Nabi dan shalawt Nariyah
Al-Qadhi Abu Bakr bin Al-Arabi, salah seorang ulama Malikiyah terkemuka, beliau mengatakan;
"Melihat nabi dan malaikat serta mendengar ucapan mereka adalah mungkin bagi orang beriman sebagai bentuk karomah (kemuliaan) baginya, adapun bagi orang kafir sebagai hukuman"
Ibnul Haaj mengatakan dalam Al-Madkhal sebagaimana dinukil oleh Izzuddin bin Abdissalaam dalam Al-Qawa'id Al-Kubra bahwa melihat Nabi SAW dalam keadaan sadar (di alam nyata) adalah suatu kejadian langka yang jarang dialami oleh manusia kecuali bagi orang pilihan yang memiliki sifat-sifat Mulia yang sangat jarang imiliki oleh orang-orang di zaman sekarang ini.
Wallahu 'alam, sungguh hanya Allah lah yang maha mengetahui.