Amalan ,Dzikir dan Doa Bagi Perempuan dalam masa Haid
Bagi perempuan yang sudah baligh tentu sudah tidak asing lagi dengan tamu yang datang setiap bulanya, yaitu Masa Haid /Menstruasi.
Dalam kitab Risaalah ad-Dimaa' ath-Thabi'iyyah li an-Nisaa' dijelaskan bahwa haid, secara bahasa, berarti mengalirnya sesuatu. Sedangkan secara syar'i maknanya adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita secara alami tanpa sebab apapun di waktu-waktu tertentu.
Semua ulama mazhab bersepakat bahwa haid akan dialami seorang anak perempuan minimal pada usia sembilan tahun. Jadi, menurut ulama Syafi'i, Maliki, Hanbali dan Hanafi, jika anak perempuan belum mencapai umur sembilan tahun, namun sudah mengeluarkan darah dari tubuhnya, maka itu bukan darah haid, tapi darah penyakit.
Dan Perempuan yang haid biasanya akan mengalami kondisi emosi yang labil, namun jika ia rajin berdzikir pkepada Allah pada masa haidnya. Perempuan yang haid tentunya akan mudah mengontrol amarahnya, ketika ia terus berdzikir kepada Allah.
Para Jumhur ulama termasuk
Imam Empat Madzhab yaitu ; Maliki, Hambali ,Hanafi dan Syafi'i berpendapat ;
Diharamkan orang - orang yang berhadas besar membaca al-Quran dengan lisannya sekalipun satu ayat, Baca selengkapnya tentang hukum dan pengertian batas suci haid.
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar yang menceritakan Bahwa Raasulullah SAW bersabda; "Janganlah wanita dalam haid dan orang yang berjunub membaca sesuatupun dari al-Quran."(HR Imam at-Tirmizi dan Ibnu Majah).
Dari Hadits diatas dapat kita ambil kesimpulan jika Orang yang sedang dalam keadaan hadats besar di larang untuk membaca Al-Quran walaupun satu ayat ,termasuk perempuan yang sedang dalam masa haid, Namun dibolehkan ketika membaca hanya dalam hati saja .
Dan bagi Perempuan yang sedang haid ,meninggalkan shalat dan puasa adalah bentuk ketaatan bagi perempuan yang sedang dalam masa haid /menstruasi, akan tetapi apabila ia tetap shalat dan puasa maka dia telah bermaksiat kepada Allah SWT.
Berikut Amalan doa dan dzikir yang boleh dikerjakan perempuan yang sedang dalam masa haid :
1. Mendengarkan Al-Qur’an
Meskipun tidak diperkenankan membaca Al-Qur’an, perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk mendengarnya. Dengan demikian, hatinya akan tetap terpaut pada ayat-ayat Al-Qur’an dan senantiasa mendapat rahmat. Allah Swt berfirman:
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS. Al-A’raf: 204)
Kebolehan ini didasari hadis riwayat Ibnu Majah. Dari Aisyah Ra ia berkata
"Rasulullah Saw meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Al-Qur’an".
2. Bersedekah
Allah Swt memerintahkan hambanya untuk bersedekah. Sedekah dapat menyucikan harta dan menjadi tabungan di akhirat kelak. Pahala sedekah bahkan bisa terus mengalir meskipun sudah meninggal jika sedekah tersebut terus menerus bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
Rasulullah Saw bersabda "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh " (HR Muslim)
Baca juga :10 Pahala Bersedekah / menyantuni anak yatim
3. Berzikir
Perempuan yang haid tetap diperbolehkan berdzikir dan bershalawat kepada Nabi.
Dengan demikian, meskipun masa haid berlangsung lama, ia tetap banyak mengingat Allah Swt. Awalilah segala kegiatan untuk membaca bismillah dan doa.
4. Bershalawat Kepada Nabi
Perempuan dalam masa haid dibolehkan untuk membaca shalawat.
Bershalawat atas Nabi merupakan salah satu ibadah yang paling mudah dan sudah pasti ditetima ,dan begitu banyak fadilah didalamny.
Rasulullah Saw bersabda , "Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Selengkapnya tentang Keutamaan dan fadillah membaca shalawat Nabi Muhammad SAW
5. Menuntut Ilmu
Hendaknya perempuan saat Haid, lebih banyak menuntut ilmu, terlebih mempelajari ilmu agama, misalnya dengan membaca, berdiskusi, dan mendengarkan ceramah atau pengajian. karena memiliki waktu lebih banyak luang untuk belajar.
Baca :3 Ilmu yang wajib dan 5 Ilmu yang haram untuk dipelajari Muslim
6. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
Meskipun tidak boleh berpuasa, perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, yakni dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:
Rasulullah Saw bersabda
“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.
Sungguh keistimewaan yang luar biasa yang Allah turunkan hanya untuk makhluk-Nya yang bernama perempuan.
Pahala bagi perempuan yang sedang haid dan mendapatkan keistimewaan yang luar biasa langsung dari Allah ketika masih menyempatkan dirinya untuk berdoa dan berdzikir saat dalam masa haid.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Dzurratun Nasihin ;
Artinya :
Dari Sayyidah Aisyah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: Tidak ada perempuan yang haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya dan jika ia membaca ; alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin pada hari pertama haid, maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudia dapat berada di jembatan Shirathal Mustaqim dengan selamat dan aman dari siksaan dan akan dinaikkan pangkatnya oleh Allah setiap hari dan tiap malam pahala empat puluh syuhada bagi ia yang berdzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya.
Dzikir bagi perempuan yang sedang haid di atas tidak hanya bisa menghapus dosa masa lalu, melainkan juga mendapatkan jaminan dari Allah berupa :
diselamatkanya dari api neraka, diseelamatkan ketika melintasi shirathal mustaqim, dan selamat dari SiksaNya.
Bahkan bukan hanya itu, Allah juga mengangkat derajat perempuan yang sedang haid dan terus berdzikir ;" alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin" dengan setinggi empat puluh derajat syuhada( orang yang mati syahid )
Perempuan yang sedang haid di Anjurkan Untuk banyak berdzikir ,mulai hari pertama haid hingga sepanjang masa haid.
Berikut bacaan Doa / Dzikir bagi perempuan yang sedang Haid :
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin
Artinya :
Segala puji bagi Alah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa.
Dari yang demikian tadi, akan sangat disayangkan jika waktu seseorang perempuan yang sedang haid dilewatkan hanya dengan bermalas-malasan, seyogyanya seorang yang sedang datang bulan atau haid dapat menghabiskan waktu dengan hal yang sedikit bermanfaat ,seperti dzikir dan berdoa. sehingga tidak ada waktu yang terbuang tanpa beribadah kepada Allah SWT.
wallahu 'alam
Bagi perempuan yang sudah baligh tentu sudah tidak asing lagi dengan tamu yang datang setiap bulanya, yaitu Masa Haid /Menstruasi.
Dalam kitab Risaalah ad-Dimaa' ath-Thabi'iyyah li an-Nisaa' dijelaskan bahwa haid, secara bahasa, berarti mengalirnya sesuatu. Sedangkan secara syar'i maknanya adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita secara alami tanpa sebab apapun di waktu-waktu tertentu.
Semua ulama mazhab bersepakat bahwa haid akan dialami seorang anak perempuan minimal pada usia sembilan tahun. Jadi, menurut ulama Syafi'i, Maliki, Hanbali dan Hanafi, jika anak perempuan belum mencapai umur sembilan tahun, namun sudah mengeluarkan darah dari tubuhnya, maka itu bukan darah haid, tapi darah penyakit.
Dan Perempuan yang haid biasanya akan mengalami kondisi emosi yang labil, namun jika ia rajin berdzikir pkepada Allah pada masa haidnya. Perempuan yang haid tentunya akan mudah mengontrol amarahnya, ketika ia terus berdzikir kepada Allah.
Para Jumhur ulama termasuk
Imam Empat Madzhab yaitu ; Maliki, Hambali ,Hanafi dan Syafi'i berpendapat ;
Diharamkan orang - orang yang berhadas besar membaca al-Quran dengan lisannya sekalipun satu ayat, Baca selengkapnya tentang hukum dan pengertian batas suci haid.
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar yang menceritakan Bahwa Raasulullah SAW bersabda; "Janganlah wanita dalam haid dan orang yang berjunub membaca sesuatupun dari al-Quran."(HR Imam at-Tirmizi dan Ibnu Majah).
Dari Hadits diatas dapat kita ambil kesimpulan jika Orang yang sedang dalam keadaan hadats besar di larang untuk membaca Al-Quran walaupun satu ayat ,termasuk perempuan yang sedang dalam masa haid, Namun dibolehkan ketika membaca hanya dalam hati saja .
Dan bagi Perempuan yang sedang haid ,meninggalkan shalat dan puasa adalah bentuk ketaatan bagi perempuan yang sedang dalam masa haid /menstruasi, akan tetapi apabila ia tetap shalat dan puasa maka dia telah bermaksiat kepada Allah SWT.
Berikut Amalan doa dan dzikir yang boleh dikerjakan perempuan yang sedang dalam masa haid :
1. Mendengarkan Al-Qur’an
Meskipun tidak diperkenankan membaca Al-Qur’an, perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk mendengarnya. Dengan demikian, hatinya akan tetap terpaut pada ayat-ayat Al-Qur’an dan senantiasa mendapat rahmat. Allah Swt berfirman:
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻗُﺮِﺉَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻓَﺎﺳْﺘَﻤِﻌُﻮﺍ ﻟَﻪُ ﻭَﺃَﻧْﺼِﺘُﻮﺍ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗُﺮْﺣَﻤُﻮﻥَ
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS. Al-A’raf: 204)
Kebolehan ini didasari hadis riwayat Ibnu Majah. Dari Aisyah Ra ia berkata
"Rasulullah Saw meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Al-Qur’an".
2. Bersedekah
Allah Swt memerintahkan hambanya untuk bersedekah. Sedekah dapat menyucikan harta dan menjadi tabungan di akhirat kelak. Pahala sedekah bahkan bisa terus mengalir meskipun sudah meninggal jika sedekah tersebut terus menerus bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
Rasulullah Saw bersabda "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh " (HR Muslim)
Baca juga :10 Pahala Bersedekah / menyantuni anak yatim
3. Berzikir
Perempuan yang haid tetap diperbolehkan berdzikir dan bershalawat kepada Nabi.
Dengan demikian, meskipun masa haid berlangsung lama, ia tetap banyak mengingat Allah Swt. Awalilah segala kegiatan untuk membaca bismillah dan doa.
4. Bershalawat Kepada Nabi
Perempuan dalam masa haid dibolehkan untuk membaca shalawat.
Bershalawat atas Nabi merupakan salah satu ibadah yang paling mudah dan sudah pasti ditetima ,dan begitu banyak fadilah didalamny.
Rasulullah Saw bersabda , "Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Selengkapnya tentang Keutamaan dan fadillah membaca shalawat Nabi Muhammad SAW
5. Menuntut Ilmu
Hendaknya perempuan saat Haid, lebih banyak menuntut ilmu, terlebih mempelajari ilmu agama, misalnya dengan membaca, berdiskusi, dan mendengarkan ceramah atau pengajian. karena memiliki waktu lebih banyak luang untuk belajar.
Baca :3 Ilmu yang wajib dan 5 Ilmu yang haram untuk dipelajari Muslim
6. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
Meskipun tidak boleh berpuasa, perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, yakni dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﻓَﻄَّﺮَ ﺻَﺎﺋِﻤًﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِﻩِ، ﻏَﻴْﺮَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﻣِﻦْ ﺃَﺟْﺮِ ﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢِ ﺷَﻴْﺌًﺎ
“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.
Sungguh keistimewaan yang luar biasa yang Allah turunkan hanya untuk makhluk-Nya yang bernama perempuan.
Pahala bagi perempuan yang sedang haid dan mendapatkan keistimewaan yang luar biasa langsung dari Allah ketika masih menyempatkan dirinya untuk berdoa dan berdzikir saat dalam masa haid.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Dzurratun Nasihin ;
ﻭﺭﻭﻱ ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﺗﺤﻴﺾ ﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﺣﻴﻀﻬﺎ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻟﻤﺎ ﻣﻀﻰ ﻣﻦ ﺫﻧﻮﺑﻬﺎ ﻭﺇﻥ ﻗﺎﻟﺖ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺣﺎﻝ ﻭﺃﺳﺘﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺫﻧﺐ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻬﺎ ﺑﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﺟﻮﺍﺯﺍ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺮﻟﻂ ﻭﺃﻣﺎﻧﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﻭﺭﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﻬﺎ ﺑﻜﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﺩﺭﺟﺔ ﺃﺭﻳﻌﻴﻦ ﺷﻬﻴﺪﺍ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺫﺍﻛﺮﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺣﻴﻀﻬﺎ
Dari Sayyidah Aisyah, ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: Tidak ada perempuan yang haid, kecuali haidnya bisa menghapus dosa masa lalu dari semua dosanya dan jika ia membaca ; alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin pada hari pertama haid, maka Allah akan menuliskan kepadanya bahwa ia akan melewatkan api neraka dan kemudia dapat berada di jembatan Shirathal Mustaqim dengan selamat dan aman dari siksaan dan akan dinaikkan pangkatnya oleh Allah setiap hari dan tiap malam pahala empat puluh syuhada bagi ia yang berdzikir tersebut kepada Allah dalam masa haidnya.
Dzikir bagi perempuan yang sedang haid di atas tidak hanya bisa menghapus dosa masa lalu, melainkan juga mendapatkan jaminan dari Allah berupa :
diselamatkanya dari api neraka, diseelamatkan ketika melintasi shirathal mustaqim, dan selamat dari SiksaNya.
Bahkan bukan hanya itu, Allah juga mengangkat derajat perempuan yang sedang haid dan terus berdzikir ;" alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin" dengan setinggi empat puluh derajat syuhada( orang yang mati syahid )
Perempuan yang sedang haid di Anjurkan Untuk banyak berdzikir ,mulai hari pertama haid hingga sepanjang masa haid.
Berikut bacaan Doa / Dzikir bagi perempuan yang sedang Haid :
ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﺣﺎﻝ ﻭﺃﺳﺘﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺫﻧﺐ
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin
Artinya :
Segala puji bagi Alah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa.
Dari yang demikian tadi, akan sangat disayangkan jika waktu seseorang perempuan yang sedang haid dilewatkan hanya dengan bermalas-malasan, seyogyanya seorang yang sedang datang bulan atau haid dapat menghabiskan waktu dengan hal yang sedikit bermanfaat ,seperti dzikir dan berdoa. sehingga tidak ada waktu yang terbuang tanpa beribadah kepada Allah SWT.
wallahu 'alam