Keutamaan membaca Shalawat Nariyyah (tafrijiyyah ) pelepas dari segala kesusahan - Masign Asuka

Senin, 16 Maret 2020

Keutamaan membaca Shalawat Nariyyah (tafrijiyyah ) pelepas dari segala kesusahan

Keutamaan membaca Shalawat Nariyyah (tafrijiyyah ) pelepas dari segala kesusahan.
Membaca atau mengucapkan shalawat merupakan lambang dari cinta kasih umat terhadap Nabi Muhammad SAW. Dan sebagai balasan Cinta Nabi kepada Umatnya di hari kiamat nanti Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafa'at pertolongannya kepada kaum muslimin yang cinta dan istiqamah dalam membaca shalawat Nabi serta beribadah kepada Allah SWT.
Apa itu Shalawat ?
Shalawat menurut bahasa berasal dari kata
As Shalat yang artinya adalah doa, istighfar, rahmat, pemuliaan, dan pujian.
Seperti Halnya Shalat dinamakan shalat karena di dalamnya terkandung doa dan istighfar. ( Rawa’iyul Bayan ).
Bershalawat Atas Nabi menjadi sebuah kewajiban ,karena melihat dari Ayat dalam Al-Quran
Allah berfirman :

اﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ۚ ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤًﺎ

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(Qs Al Ahzab : 56)
Menjadi Hukum wajib bagi setiap Orang Islam untuk Bershalawat Atas Nabi ,dan menjadi sunah stelah membacanya.
Bershalawat dan salam meruupakan kewajiban sekali seumur hidup.

Shalawat kepada Nabi jika dari Allah, artinya adalah rahmat
ta'dhim (rahmat yang disertai pengagungan), atau pemuliaan dan pujian Allah kepada Nabi-Nya, dan bila dari selain Allah, yang dimaksud adalah mendoakan, atau memintakan ampun kepada Allah.
Membaca shalawat kepada Nabi artinya memohon kepada Allah agar memberikan kesejahteraan kepada hamba pilihan-Nya itu.
Shalawat Nabi ,dalam kitab an -Nabhani dijelaskan jika as shalat menurut bahasa adalah doa, pemberkahan dan pemuliaan. Jika dari Allah maknanya adalah tazkiyyah (pembersihan), jika dari dari malaikat adalah istighfar dan jika berasal dari manusia maknanya adalah doa .

Membaca shalawat adalah bagian dari tahiyyah (penghormatan).
Bershalawat juga salah satu bentuk ibadah karena shalawat adalah salah satu perintah Allah SWT.
Dan tentu juga beliau Nabi Muhammad SAW juga sebagaimana perintah Allah kepada beliau juga akan mendoakan dengan rahmat kepada umat yang bershalawat kepada beliau, sebagaimana ketetapan dalam QS. An-Nisa’ ayat 86:

ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺣُﻴِّﻴﺘُﻢْ ﺑِﺘَﺤِﻴَّﺔٍ ﻓَﺤَﻴُّﻮﺍ ﺑِﺄَﺣْﺴَﻦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺭُﺩُّﻭﻫَﺎ ۗ

“…Maka lakukanlah penghormatan dengan penghormatan yang lebih baik atau kembalikanlah penghormatan itu …”.

Nabi Muhammad Saw adalah pemberi syafa'at atau doa untuk umatnya.
Seluruh ulama berpendapat bahwa doa Nabi itu tidak akan ditolak oleh Allah.
kesimpulanya ialah Allah akan menerima mengabulkan syafa’at Nabi untuk semua umat yang bershalawat dan Cinta terhadap beliau Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Salam diambil dari kata at Taslim yang menurut bahasa adalah do’a untuk keselamatan dari segala bencana, kekurangan dan penyakit. Menurut Ibn Sa’ib artinya adalah kepatuhan tanpa menyelisihi (Kitab Sharihul Bayan ).

Kedudukan dan Keutamaan Shalawat
Membaca shalawat merupakan perbuatan terpuji yang merupakan perintah Allah.
jumhur ulama menyatakan bahwa bershalawat adalah sebentuk ibadah dan qurbah , seperti halnya dzikir, tasbih dan tahmid, dan merupakan kewajiban sekali seumur hidup, serta kesunnahan di setiap saat dan sebagai muslim sebaiknya memperbanyaknya atau istiqomah dalam bershalawat.
Pendapat lain dari sebagian Ulama bahwa shalawat itu merupakan syiar yang diperuntukkan kepada para Nabi dan Rasul, maka tidak boleh bershalawat secara khusus kepada selain Nabi dan Rasul, bahwa bershalawat kepada selain Nabi menjadi boleh jika sebelumnya didahului shalawat pada nabi.
Contoh : Allahumma shalli ala Muhammad wa Alihi .
yang Artinya : Semoga Allah memberi rahmat keselamatan kepada Nabi dan keluarganya.
Bershalawat secara istiqlal (secara mandiri) kepada selain nabi hukumnya makruh.
Namun Imam al Bukhari menyatakan bahwa membaca shalawat kepada selain Nabi adalah boleh secara mutlak.
Demikian juga membaca shalawat kepada keluarga dan sahabat nabi juga dianjurkan,
sebagaimana firman Allah :

ﺧُﺬْ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﺗُﻄَﻬِّﺮُﻫُﻢْ ﻭَﺗُﺰَﻛِّﻴﻬِﻢْ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ۖ ﺇِﻥَّ ﺻَﻠَﺎﺗَﻚَ ﺳَﻜَﻦٌ ﻟَﻬُﻢْ ۗ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺳَﻤِﻴﻊٌ ﻋَﻠِﻴﻢٌ

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui."

Beberapa Hadits tentang KeutamaanۢBershalawat :

1. Bersama Nabi Muhammad SAW di yaumil qiyamah.
Mencintai Nabi dengan rutin membaca Shalawat, ketika seseorang memgaku mencintai Nabi tentulah akan menjadikan Nabi Sebagai tauladan dalam menjalani hidup.
mengikuti seiap sunnahnya.
Yang demikian akan mendapatkan Syafaat Nabi dan kelak di yaumul ahirat paling dekat dengan Nabi.
Rasulullah bersabda :

ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﺇﻥ ﺃﻗﺮﺑﻜﻢ ﻣﻨﻲ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺃﻛﺜﺮﻛﻢ ﺻﻼﺓ ﻋﻠﻲّ

Nabi saw bersabda, “ Sesungguhnya di antara kalian yang paling dekat dariku di hari kiamat adalah yang paling banyak bersalawat terhadapku.” (HR. Baihaqi)

2. Bershalawat atas Nabi 1 kali mendapat shalawat 10 kali dar Nabi.

ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺼﻠﻲ ﻋﻠﻴﻚ ﺃﺣﺪ ﺇﻻ ﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﺸﺮﺍ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻭ ﺃﺣﻤﺪ

 “Bahwasanya tak seorang pun bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali. ” (HR. an Nasa’i dan Ahmad)

ﺍﻟﺒﺨﻴﻞ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﻦ ﺫﻛﺮﺕ ﻋﻨﺪﻩ ﻓﻠﻢ ﻳﺼﻞ ﻋﻠﻲ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ )

“ Manusia bakhil adalah orang yang disebut namaku di sisinya, tetapi tidak membaca shalawat kepadaku .” (HR. at Tirmidzi)

3. Memdapat Pahala Shalawat takdzim

ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻲ ﺻﻼ  ﻭ ﺃﺣﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻬﺎ ﻋﺸﺮﺍ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ)

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah memberikan shalawat takdzim padanya 10 kali” (HR. Muslim)

4. Dicukupkan segala yang Meresahkan
Dalam sebuah Hadits diterangkan :

ﻗﺎﻝ ﺭﺟﻞ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﺃﺭﺃﻳﺖ ﺇﻥ ﺟﻌﻠﺖ ﺻﻼﺗﻲ ﻛﻠﻬﺎ ﻋﻠﻴﻚ؟ ﻗﺎﻝ : ﺇﺫﻥ ﻳﻜﻔﻴﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎ ﺃﻫﻤﻚ ﻣﻦ ﺩﻧﻴﺎﻙ ﻭﺍﺧﺮﺗﻚ . (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﺴﻨﺪ ﺣﺴﻦ)

Sahabat bertanya : " Wahai Rasulullah. Apa pendapat engkau jika salawat saya seluruhnya untukmu? ” Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda: “ Jika b egitu, Allah akan mencukupi apa yang menjadi keresahanmu dari urusan dunia dan akhirat” (HR. Ahmad, hadis hasan).

5. Dikabulkan Hajat serta dilepaskan dari kesempitan.
Dalam hadits lainnya juga disebutkan bahwa shalawat mampu melepaskan seseorang dari kesempitan dan mengabulkan hajat mereka yang membacanya.

ﻣﻦ ﻋﺴﺮﺕ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺎﺟﺘﻪ ﻓﻠﻴﻜﺜﺮ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ
ﻓﺄﻛﺜﺮ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻲ ﻓﺎﻧﻬﺎ ﺗﻜﺸﻒ ﺍﻟﻬﻤﻮﻡ ﻭﺍﻟﻐﻤﻮﻡ
ﻭﺍﻟﻜﺮﻭﺏ ﻭﻧﻜﺜﺮ ﺍﻻﺭﺯﺍﻕ ﻭﺗﻘﻀﻰ ﺍﻟﺤﻮﺍﺋﺞ

"Barang siapa sulit keperluannya, maka hendaklan memperbanyak dengan sholawat, dalam sati riwayat : lalu ia memperbanyak dengan sholawat kepadaku, maka sesungguhnya itu bias membuka kesedihan dan kesempitan dan bias memperbanyak rizki dan semua hajjat akan terpenuhi Baca Selengkapnya tentang Fadillah membaca shalwat Nabi
Hukum Menambahkan Sayyidina didepan Nama Muhammad.

Para ulama sepakat atas kebolehan menambah lafad sayyidina sebelum Muhammad. Syaikh Ibrahim al Bajuri dan Syaikh Ibn Abdis Salam memilih pendapat bahwa menambahkan
sayyidina itu lebih utama, karena hal ini adalah bagian dari etika kepada Nabi, dan berpijak pada kaidah bahwa menjaga etika itu lebih utama daripada mengerjakan perintah.
terdapat dua hadis yang mendukungnya.
Pertama, ketika Abu Bakar (Ibn Abu Quhafah) diperintah Nabi untuk menggantikan beliau sebagai imam shalat Shubuh, Abu Bakar tidak mematuhinya, kemudian berkata:

ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻻﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺤﺎﻓﺔ ﺃﻥ ﻳﺘﻘﺪﻡ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ

"Tidak sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dari Abu Bakar) untuk maju di depan Rasulullah".
Kedua, Ali Ibn Abi Thalib enggan menghapus nama Rasulullah dari lembaran perjanjian Hudaibiyah , padahal itu diperintahkan Rasul, kemudian ia berkata:

ﻻ ﺃﻣﺤﻮ ﺇﺳﻤﻚ ﺍﺑﺪﺍ

"Saya tidak akan menghapus namamu selamanya”
(Shahih Bukhari dan Muslim )
Jika merujuk pada hadits diatas ,penggunaa kata sayidina sebelum Muhammad berdasarkan dalil etika.
Penetapan atau kerelaan Nabi atas keengganan atau ketidakpatuhan sahabat Abu Bakar dan Ali, karena mendahulukan etika dari pada perintah, menunjukkan bahwa menjaga etika itu lebih utama dari pada melaksanakan perintah.
Pembagian shalawat ,
Shalawat pada garis besarnya terbagi dua :
pertama shalawat ma’tsura t yaitu yang disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, baik redaksi, cara membaca, waktu serta fadhilahnya. Kedua, ghairu ma’tsurat yaitu yang disusun oleh selain Nabi, antara lain para sahabat, tabiin dan para ulama, misalnya shalawat Nariyah , Munjiyah , Thibbil Qulub , al-Fatih .
baca :Keutamaan Shalawat Tibil Qulub (shalawat syifa)

Keutamaan Shalawat Nariyah.
Bacaan Shalawat Nariyah :


ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻﻞِّ ﺻَﻠَﺎﺓً ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً ﻭَ ﺳَﻠِّﻢْ ﺳَﻠَﺎﻣًﺎ ﺗَﺎﻣًّﺎ ﻋَﻠﻰٰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺗَﻨْﺤَﻞُّ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻌُﻘَﺪُ ﻭَ ﺗَﻨْﻔَﺮِﺝُ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻜُﺮَﺏُ ﻭَ ﺗُﻘْﻀٰﻰ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﺤَﻮَﺍﺋِﺞُ ﻭَ ﺗُﻨَﺎﻝُ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺮَّﻏَﺎﺋِﺐُ ﻭَ ﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺗِﻢِ ﻭَ ﻳُﺴْﺘَﺴْﻘََﻰ ﺍﻟْﻐَﻤَﺎﻡُ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢِ ﻭَ ﻋَﻠﻰٰ ﺁﻟِﻪِ ﻭِ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻓِﻰ ﻛُﻞِّ ﻟَﻤْﺤَﺔٍ ﻭَ ﻧَﻔَﺲٍ ﺑِﻌَﺪَﺩِ ﻛُﻞِّ
ﻣَﻌْﻠُﻮْﻡٍ ﻟَﻚَ

Artiinya :
" Ya Allah, berikanlah Shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Beliau Baginda Nabi kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki"
Shalawat Nariyah disebut juga shalawat Tafrijiyyah (pelepasan dari kesusahan), ada juga yang menyebutnya sebagai Shalawat Taziyah , pengarang shalawat nariyah adalah Syekh Ibrahim at Tazy al Maghrib, ulama sufi asal Taza Maroko.
Penulis kitab Khazinatul Asrar.
Shalawat nariyah adalah bagian dari shalawat yang mujarrobat (shalawat yang sudah biasa diamalkan dan terbukti berkhasiat).
ijazah shalawat Nariyah ini dari Syekh Muhammad At-Tunisy, dari Syekh al Maghriby, dari Syekh as Sayyid Zain Makki, dari Syekh as Sayyid Muhammad as Sanusy.
Berikut beberapa keterangan perihal Keutamaan membaca Shalawa Nariyah (Shalawat penghilang kesusahan ) :

Disebut Shalawat Nariyah (berbangsa api), karena banyak orang yang membacanya sebanyak 4.444 (empat ribu empat ratus empat puluh empat) kali untuk maksud tertentu dan ternyata berhasil dengan segera, seperti kayu bakar yang cepat habis dimakan api.

Jika shalawat ini dibaca 11 kali setelah shalat maktubah secara rutin, maka akan dilancarkan rezekinya dan mendapat kehormatan yang baik dalam pergaulan di masyarakat.

Bahwa barangsiapa membaca shalawat ini setiap hari sejumlah 11 kali, maka Allah akan menurunkan rezekinya dari langit dan mengikutkan rezekinya dari belakang.
Bila dibaca 4.444 kali dalam satu majlis (sekali duduk), maka akan ditunaikan hajatnya yang besar dan dibebaskan dari musibah yang sangat membahayakan.
Berikut 9 Keutamaan Membaca Shalawat Nariyah (tafrijiyyah) penghilang segala kesusahan:

1.Diutamakan Saat Kiamat.
Seseorang yang secara rutin membacakan shalawat, maka disaat kiamat nanti akan lebih diutamakan dari sekian banyak orang yang lainnya yang merupakan fadhilah shalawat.
“ Sesungguhnya lebih utama bagiku manusia besok pada hari kiamat, adalah mereka yang lebih banyak membaca Shalawat kepadaku.“ (HR. Turmudzi dari Ibn’ Mas’ud Ra)

2. Mendatangkan Rahmat dan Kurnia Allah SWT.
Doa dan juga permohonan akan memberikan pengaruh baik untuk mendatangkan rahmat serta karunia dari Allah SWT.
Shalawat sendiri merupakan doa agar keinginan tercapai, sehingga seseorang yang bershalawat juga berarti sudah mengundang kedatangan dari karunia serta segala nikmat dari Allah SWT.

3. Memperoleh Nilai Kebanggaan Tersendiri
Rasulullah SAW sangat menyenangi shalawat sehingga beliau juga bersabda, “Sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang lainnya.“
Sebagai umat yang sangat dibanggakan Allah SWT, sudah sepantasnya kita juga mencintai Rasulullah SAW dengan cara selalu menyebutkan nama beliau setiap kali bersholawat untuk-nya.

4. Mendekatkan Diri Pada Allah SWT
Allah SWT pernah bertitah pada Nabi Musa As jika apabila beliau ingin Allah lebih dekat pada Nabi Musa, maka Allah SWT memerintahkan beliau untuk banyak bersholawat.
“Wahai Musa, apakah kamu ingin agar Aku lebih dekat kepadamu daripada kedekatan ucapan kepada lidahmu, daripada bisikan hatimu dari hatimu sendiri, daripada ruhmu ke badanmu dan daripada cahaya matamu pada matamu ?“
Musa as. menjawab, “ Ya, wahai Tuhanku. “ Lalu Tuhan berfirman, “ Maka perbanyaklah membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.

5. Diangkat 10 Derajat dan Dihapus 10 Keburukan
Sholawat yang dilakukan 1 kali saja sudah akan mendatangkan pengangkatan 10 derajat orang tersebut dan juga dihapuskan 10 kali kesalahan. Bisa dibayangkan jika sholawat dilakukan secara terus menerus, maka akan banyak kesalahan yang dihapus dan juga pengangkatan derajat berkali kali lipat.
Abas bin Malik berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali da dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.“ (HR. An-Nasa’i)
Menolak Bencana dan Pemenuhan Hajat
Beberapa sholawat juga mempunyai manfaat khusus yang berbeda untuk setiap pembacanya. Salah satunya adalah sholawat Munjiyat yang sangat berguna untuk menolak segala sesuatu bencana, menghadapi musibah dalam Islam sekaligus pemenuhan hajat yang terbilang besar bahkan untuk kebutuhan mendesak dengan menggunakan cara tertentu yang sudah ditetapkan.

6. Ada Disisi Nabi Saat Sakratul Maut
Seseorang yang secara teratur membacakan sholawat juga memiliki keutamaan berupa penghargaan yang sangat besar dimana Nabi Muhammad akan hadir di sisi orang tersebut saat sedang menghadapi sakratul maut.

7. Diberikan Pengampunan Dosa
Membacakan sholawat juga akan memberikan pengampunan dosa besar dalam Islam yang didasari dengan keimanan seorang mukmin, kecintaan dan juga keikhlasan di saat membacakan sholawat tersebut.
“Wahai Abu Kahil, barang siapa membaca shalawat untukku setiap hari sebanyak tiga kali dan setiap malam sebanyak tiga kali, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya untuk mengampuni dosa-dosanya pada malam dan hari tersebut.” (HR Ibnu Abi Ashim dan Ath-Thabrani)

8. Menjauhkan Kefakiran dan Mendekatkan Keberkahan
Seseorang yang membacakan sholawat juga akan mendapatkan keutamaan berupa dijauhkan dari kefakiran dan juga mendapatkan kelimpahan keberkahan dan juga kebaikan.

9. Mendapatkan Keberkahan Turun Temurun
Bagi mereka yang sering membacakan sholawat juga akan mendapatkan kebaikan serta keberkahan yang melimpah bahkan sampai ke anak dan cucu mereka.
“Membaca shalawat untuk Rasulullah akan melimpahkan keberkahan pada orang yang membaca shalawat, anak-anaknya dan cucu-cucunya." (Al- Hadits).

Cara Mengamalkan Shalawat Nariyah untuk hajat :
Sebelum membaca shalawat nariyah hendaknya menghadiahkan surat Fatihah kepada Nabi Muhammad, dan para sahabat beliau, para wali dan ulama, dan kepada penyusun shalawat ini, yaitu Syekh Abdul Wahhab at-Tazy.
Sebaiknya shalawat ini dibaca secara terus menerus dengan tanpa disertai amalan lain ,tentunya dengan dan etika berdoa baca :11 Tata Cara Dan Adab Dalam Berdoa
Wallahu a’lam

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments